#SIP PENGANTAR SISTEM INFORMASI

https://i0.wp.com/blogs.hopkins-interactive.com/academics/files/AI.jpgSebelum mulai membahas mengenai system informasi psikologi, maka kita harus mengetahui dulu konsep atau pengertian dari informasi. Menurut Kusrini dan Koniyo (2007) informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Beda dengan data yang belum memiliki nilai, maka informasi merupakan sesuatu yang memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar disbanding biaya untuk mendapatkannya.

Kusrini dan Koniyo (2007) juga mengemukakan bahwa informasi yang berkualitas memiliki 3 kritertia, yaitu:

  1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias ataupun menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

  1. Tepat pada waktunya

Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Di dalam pengambilan keputusan, indormasi yang sudah usang tidak lagi bernilai. Bila indormasi dating terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan.

  1. Relevan

Informasi yang disampaikan harus mempunya keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informai harus bermanfaat bagi pemakainya. Di samping karakteristik, nilai informasi juga ikut menentukan kualitasnya. Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.

Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, maka disusunlah system informasi. Kusrini dan Koniyo (2007) mendeskripsikan bahwa system informasi adalah sebuah system yang terdiri atas serangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Kemudian, Marimin, Tanjung, dan Prabowo (2006) mengemukakan komponen-komponen system informasi, yaitu:

  1. Sumber daya manusia

Personel (SDM) diperlukan untuk pengelolaan system informasi. Secara garis besar, sumber daya manusia terbagi menjadi dua kelompok:

  1. End users atau pengguna yaitu orang-orang yang menggunakan system informasi.
  2. Spesialis system informasi, yaitu orang-orang yang melakukan pembangunan atau pengembangan system informasi.
  3. Sumber daya perangkat lunak

Diartikan sebagai segala hal yang diperlukan dalam instruksi pemrosesan informasi. Bukan hanya mengenai program yang diaplikasikan, namun juga prosedur yang diperlukan dalam menjalakan system informasi.

  1. Sumber daya perangkat keras

Merupakan semua bagian fisik computer, perangkat keras bukan hanya berupa mesin, akan tetapi juga termasuk media data.

  1. Sumber daya data

Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi. Data yang dimaksud biasanya telah diorganisasi, disimpan, dan diakses dengan berbagai teknologi manajemen data dalam bentuk database.

  1. Sumber daya jaringan

Merupakan salah satu komponen yang menyusun system informasi. Sumber daya jaringan di sini merupakan bagian dari sumber daya yang penting dalam system informasi. Misalnya kabel UTP, coaxial, fiber-optic dan lainnya.

O’Brien (dalam Gaol, 2008) menjelaskan bahwa fungsi system informasi adalah:

  1. Suatu wilayah fungsional utama bisnis yang sama pentingnya dengan fungsi akutansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran dan manajemen sumber daya manusia.
  2. Suatu penyumbang penting untuk efisiensi operasional produktifitas dan moril karyawan, dan pelayanan serta kepuasan pelanggan.
  3. Sebuah sumber utama informasi dan dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan keefektifan pembuatan keputusan oleh para manajer.
  4. Sebuah unsur penting dalam pengembangan produk dan pelayanan yang bersaing yang memberikan keuntungan strategis di pasaran dunia.
  5. Sebuah bagian utama pada sumber daya dan biaya perusahaan dalam menjalankan usaha bisnis hingga merupakan sebuah tantangan untuk manajemen sumber daya.
  6. Sebuah kesempatan karir yang sangat penting, dinamis, dan menantang untuk banyak orang.

Setelah memahami pengertian informasi, kemudian system informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan system informasi, selanjutnya kita akan membahas Sistem Informasi Psikologi dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

Harnish (2001) menjelaskan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan computer dan aplikasinya dalam bidang psikologi. Artinya fungsi dan komponen system informasi psikologi merupakan pengaplikasian antara system informasi dengan ilmu psikologi. Laudon dan Laudon (2007) menjelaskan bahwa sistem informasi psikologi menekankan pada isu-isu perilaku dalam pengembangan, penggunaan, dan dampak dari system informasi, yang biasanya didiskusikan dalam bidang sosiologi, ekonomi, dan psikologi. Sistem informasi psikologi berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, sehingga dapat memudahkan kegiatan dalam ilmu psikologi.

 

Sumber:

Kusrini & Koniyo, A. (2007). Tuntutan praktis membangun system informasi akuntansi dengan visual basic dan Microsoft sql server. Yogyakarta: CV Andi Offset

Marimin, Tanjung, H. & Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Grasindo.

Gaol, C. J. L. (2008). Sistem informasi manajemen: pemahaman dan aplikasi. Jakarta: Grasindo.

Harnish, R. (2001). Minds, brain, computers-the foundation of cognitive Science: an historical introduction.  Oxford: Blackwell.

Laudon, K. C. & Laudon, J. P. (2007). Sistem informasi manajemen, edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Gambar: http://blogs.hopkins-interactive.com/academics/files/AI.jpg

Leave a comment