#SIP CBIS (Computer Based Information System)

Berkembangnya era digital semakin mempermudah pengelolaan informasi. Saat ini, informasi biasa diolah menggunakan bantuan komputer. Maka muncullah istilah Computer Based Information System. Menurut Djahir dan Pratita (2014) Computer Based Information System (CBIS) adalah fleksibilitas yang ditawarkan dalam rancangan dan penggunaan data base. CBIS sangat dibutuhkan oleh suatu institusi maupun perusahaan untuk mendapat informasi baik dari internal maupun eksternal.https://nabilapd.wordpress.com/wp-content/uploads/2016/10/52280-11122915-computer-user-evolution-stock-vector-human.jpg

Manajer merupakan orang yang berperan dalam pengaplikasian CBIS, karena manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah, dan informasi digunakan dalam membuat keputusan. Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer dalam mengolah informasi terdiri dari berbagai aplikasi berbasis komputer, seperti SIA, SIM, DSS, kantor virtual dan sistem berbasis pengetahuan, Reymond McLeod (2004).

CBIS menggambarkan lima subsistem yang menggunakan komputer. Semua subsistem CBIS menyediakan informasi untuk pemecahan masalah. Tanpa memandang apakah spesialis informasi atau pemakai yang mengembangkan aplikasi, CBIS harus dinilai dengan cara yang sama seperti investasi besar lain dalam perusahaan. Sebenarnya sangat sulit mengukur nilai CBIS, ada perusahaan yang mencoba menimbang nilai komputer berdasarkan biaya tenaga administrasi (clerical cost) yang digantikan. Sebenarnya hal ini tidaklah tepat, karena setelah ada CBIS hanya sedikit pegawai administrasi yang kehilangan pekerjaanya. Namun manfaat yang besar diperoleh perusahaan setelah ada CBIS, yaitu mampu mencapai peningkatan efisiensi dan efektivitas, bahkan mampu mengurangi investasi.

Sebagai bukti bahwa CBIS itu lebih efisien dari pendahulunya (sistem manual), dijelaskan oleh Reymond McLeod (2004) bahwa salah satu aplikasi komputer pertama adalah pengendalian persediaan dan perusahaan umumnya dapat mengurangi investasi persediaan mereka dengan mengkomputerisasi catatan persediaan. Karena sukarnya mengukur nilai CBIS, perusahaan-perusahaan sangat berhati-hati dalam membuat keputusan untuk menerapkan sistem seperti itu. Banyak waktu manajer dan staf yang dihabiskan untuk mengevaluasi dampak sistem itu pada organisasi. Menimbang-nilai CBIS, dengan menggunakan gabungan ukuran-ukuran kuantitatif dan subyektif, adalah langkah kunci dalam mencapai sumber daya yang berharga ini.

Sumber:

Djahir, Y. & Pratita, D. (2014). Bahan ajar sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish.

Raymond McLeod, Jr. & George Schell. 2004. Sistem informasi manajemen
(terjemahan). Jakarta: PT Indeks.

Laudon, K. C. & Laudon, J. P. (2007). Management information system, 10th edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Gambar:

https://goo.gl/images/jocwQv

Leave a comment